Anti V-Pro sebagai probiotik dalam mengatasi masalah serangan penyakit Vibriosis (AHPND) dapat diaplikasikan secara langsung ke air tambak maupun melalui optimasi terlebih dahulu. Kedua treatment ini memiliki cara kerja masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakaian.
1. Aplikasi Langsung tebar ke kolam
Cara Kerja:
Trichoderma reesei ditebarkan langsung ke air tambak atau dasar tambak tanpa proses optimasi. Biasanya digunakan sebagai tindakan cepat untuk mengatasi masalah langsung, seperti kualitas air buruk atau peningkatan populasi patogen.
Keunggulan:
- Praktis : Tidak membutuhkan waktu atau peralatan tambahan.
- Cepat : Langsung bekerja di lingkungan tambak, terutama dalam menekan bakteri patogen dan memperbaiki kualitas air.
- Efektif untuk tindakan darurat : Misalnya, jika terjadi lonjakan populasi Vibrio spp., aplikasi langsung dapat segera membantu.
Kekurangan:
- Efektivitas lebih rendah : Jamur mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk beradaptasi dengan kondisi tambak (pH, salinitas, suhu).
- Potensi hilangnya viabilitas : Sebagian besar spora mungkin mati atau tidak aktif jika kondisi lingkungan tidak optimal.
- Dosis lebih tinggi : Karena tidak ada proses pra-kultivasi, dibutuhkan dosis lebih banyak untuk mencapai konsentrasi efektif.
2. Optimasi Terlebih Dahulu
Cara Kerja:
Trichoderma reesei dikulturkan terlebih dahulu menggunakan seperti molase, susu skim, dan air laut steril untuk meningkatkan jumlah spora aktif dan metabolit bioaktif. Setelah itu, kultur yang telah diaktifkan ditebarkan ke tambak.
Keunggulan:
- Peningkatan viabilitas : Spora jamur lebih aktif dan siap berkembang biak setelah proses pra-kultivasi.
- Produksi metabolit bioaktif : Senyawa antimikroba mulai diproduksi selama fase kultur, sehingga lebih efektif menekan bakteri patogen setelah aplikasi.
- Efisiensi dosis : Karena spora lebih aktif dan terfokus, dosis yang digunakan lebih rendah dibandingkan aplikasi langsung.
- Adaptasi lebih baik : Proses pra-kultivasi membantu jamur menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan tambak.
Kekurangan:
- Lebih kompleks : Membutuhkan waktu, bahan media, dan peralatan sederhana untuk kultivasi.
- Memerlukan keterampilan tambahan : Operator tambak perlu memahami cara menyiapkan kultur yang optimal.
Pendekatan terbaik tergantung pada situasi tambak. Optimasi terlebih dahulu lebih unggul dalam hal efektivitas jangka panjang dan efisiensi, sementara aplikasi langsung lebih cocok untuk intervensi cepat atau situasi darurat. Kombinasi kedua metode ini juga dapat digunakan untuk hasil optimal.
Penulis : Usamah Aydil B. Asyit