Inovasi Alami Atasi Vibrio: ANTI V-PRO dengan Teknologi Jamur Laut Single Strain

Salah satu ancaman utama dalam budidaya udang adalah serangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, khususnya dari genus Vibrio. Vibrio sp. merupakan bakteri patogen oportunistik yang dapat menyerang udang di semua stadia pertumbuhan baik dari pembenihan hingga pembesaran dan berpotensi menyebabkan kematian massal dalam waktu singkat. Bakteri ini dapat dipicu oleh kondisi lingkungan tambak yang tidak optimal, seperti kualitas air yang buruk dan akumulasi limbah organik. Beberapa jenis bakteri Vibrio sp.  yang sering ditemukan menyerang udang antara lain Vibrio harveyi, Vibrio alginolyticus, dan Vibrio parahaemolyticus. Ketiganya dikenal sebagai penyebab utama penyakit serius seperti vibriosis dan AHPND (Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease) (Mahulauw et al. 2022). Oleh karena itu, penting bagi pelaku budidaya untuk mengenali potensi bahaya bakteri ini sejak dini dan mencari solusi pencegahan yang tidak hanya efektif, tetapi juga aman untuk lingkungan budidaya.

Dalam budidaya udang, pencegahan penyakit akibat bakteri seperti Vibrio sp. dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :

Bahan Kimia 

Jenis bahan kimia yang digunakan di lingkungan budidaya banyak jenisnya seperti :

  1. Antibiotik, sering digunakan dalam budidaya udang untuk mencegah dan mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Contoh antibiotik yang digunakan di lingkungan budidaya yaitu ampisilin, oksitetrasiklin, kloramfenikol, enrofloxacin, dan  eritromisin. 
  2. Desinfektan, sering digunakan untuk mensterilkan air dan peralatan tambak. Contoh desinfektan yang sering digunakan seperti formalin, klorin, iodine, dan kaporit.

Meskipun efektif, penggunaan bahan kimia ini dalam jangka panjang berisiko menyebabkan resistensi patogen, gangguan keseimbangan mikroorganisme di tambak, akumulasi residu, dan tidak ramah lingkungan (Ramadhaniah et al. 2024). 

Bahan Alami

Pencegahan penyakit di lingkungan budidaya dapat menggunakan bahan alami seperti :

  1. Probiotik yang dapat menjaga keseimbangan mikroba dan menjaga imunitas udang. Contoh probiotik yang digunakan, yaitu Lactobacillus sp., Bacillus sp., dan Pseudoalteromonas.
  2. Ekstrak herbal yang memiliki zat anti-mikroba yang dapat menghambat pertumbuhan patogen. Contoh ekstrak yang sering digunakan, yaitu mangrove,  pelepah pisang, dan daun kelor.

Penggunaan bahan alami lebih aman dan ramah lingkungan dibandingkan bahan kimia. Namun, tidak semua bahan memiliki efektivitas yang tinggi untuk menekan patogen. Oleh karena itu, AQUBETA menghadirkan inovasi terbaru produk probiotik berbasis jamur laut (mold) bernama Anti V-Pro yang sudah teruji aktif terhadap 4 strain bakteri vibrio (V. parahaemolyticus, V. harveyi, V. alginolyticus, dan V. vulnificus) serta membantu menekan amonia berlebih pada kolam. Anti V-Pro memiliki manfaat yang banyak seperti kinerja yang cepat dari probiotik bakteri, dosis aplikasi rendah (0,1 ppm untuk pencegahan), waktu aktivasi yang cepat, bersifat sinergis dengan bakteri probiotik lain, dan tidak merubah komunitas mikroba secara massal.

 

Sumber: 

Mahulauw FR, Lamadi A, Mulis M. 2022. Patogenitas bakteri Vibrio sp. pada udang vannamei di Kabupaten Pohuwato. The NIKe Journal. 10(1): 031-039.

Ramadhaniah V, Indrawati A, Prasetyo BF. 2024. Uji resistansi antibiotik bakteri Vibrio Parahaemolyticus dari udang putih (Litopaneus Vannamei) serta identifikasi gen penyandi resistan ampisilin. Acta VETERINARIA Indonesiana. 12(2): 97-105.

Penulis:

Iin Nur Fadilah, S.Pi.

Scroll to Top