AQUBETA dan Venambak Kail Dipantara Gelar Webinar “Petambak Juara #3”: Inovasi Probiotik dan Teknologi Aerasi Tingkatkan Produktivitas dan Biosecurity Udang
AQUBETA, startup bioteknologi perikanan, bersama Venambak Kail Dipantara, penyedia teknologi aerasi modern, sukses menyelenggarakan webinar edukatif bertajuk “Petambak Juara #3: Meningkatkan Produktivitas dan Biosekuriti Udang dengan Aplikasi Mikroba Anti Vibrio dan Oksigenasi Modern”. Kegiatan ini diikuti ratusan peserta dari kalangan petambak, akademisi, hingga pelaku industri perikanan di seluruh Indonesia. Kolaborasi teknologi merupakan hal yang penting untuk menghadapi tantangan penyakit udang dan kualitas air tambak, sehingga AQUBETA bersama Venambak Kail Dipantara berupaya menghadirkan solusi yang terjangkau bagi petambak di seluruh Indonesia.

Webinar menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain:
- Dr. Aninditia Sabdaningsih, M.Si. (FPIK Undip), yang memaparkan hasil riset probiotik Aquabacillus sebagai agen biokontrol untuk menekan bakteri Vibrio parahaemolyticus, penyebab penyakit AHPND. Riset menunjukkan bahwa Aquabacillus mampu memperbaiki kualitas air, menekan amonia dan bahan organik, meningkatkan respon imun udang, serta menjaga keseimbangan plankton.
- Muhammad Syaifudien Bahry (AQUBETA), yang membagikan hasil uji lapangan penggunaan probiotik pada tambak di Pacitan. Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan jumlah Vibrio setelah aplikasi rutin, serta pertumbuhan udang yang lebih baik.
- Achmad Jerry (Venambak), yang memperkenalkan teknologi aerator Venjet sebagai pelengkap kincir tradisional. Teknologi ini mampu menyuplai oksigen hingga dasar kolam sehingga mendukung kinerja probiotik dan menjaga stabilitas kualitas air, khususnya pada tambak tradisional.
- Ir. Coco Kokarkin Soetrisno, M.Sc. (Sekjen FUI), yang menekankan pentingnya penerapan protokol budidaya modern berbasis biosekuriti agar petambak dapat bersaing dengan negara produsen utama seperti Vietnam dan Ekuador.
Selain paparan ilmiah, webinar juga menghadirkan diskusi praktis mengenai integrasi probiotik dengan teknologi oksigenasi modern. Kombinasi kedua inovasi ini diyakini mampu meningkatkan survival rate, efisiensi pakan, serta menekan risiko kerugian akibat penyakit.